
Jakarta –
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menampilkan upayanya untuk menentukan setiap anak di Indonesia memiliki peluang yg setara terhadap kanal ke pendidikan berkualitas. Hal ini dijalankan dengan menyediakan banyak sekali macam jadwal beasiswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan juga perguruan tinggi.
Contoh beasiswa pemerintah antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), dan Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Adanya beasiswa tersebut mempunyai faedah mendekatkan impian bawah umur Indonesia ke kenyataan, khususnya bagi mereka asal dari keluarga kurang bisa.
Terhitung hingga Maret 2024, penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Kemendikbudristek lewat Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), sudah meraih lebih dari 9,7 juta siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melaporkan hingga 23 November 2023, penyaluran PIP diterima oleh 18.109.119 siswa sekaligus menandai tercapainya target 100%.
“Setiap tahunnya kalian menargetkan penyaluran PIP terhadap 17,9 juta pelajar dengan budget sebesar Rp 9,7 triliun. Pada tahun ini, Kemendikbudristek memperbesar target untuk jenjang Sekolah Menengan Atas sebanyak 567.531 pelajar dan jenjang Sekolah Menengah kejuruan sebanyak 99.104 pelajar. Penambahan jumlah target tersebut berbarengan dengan kenaikan satuan pinjaman yg semula Rp1.000.000 menjadi Rp1.800.000 buat pelajar Sekolah Menengan Atas dan SMK,” ucap Nadiem dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024)
Baca juga: Anggaran Kemendikbud Ditambah Rp 10,4 T, Bakal Fokus ke Kesejahteraan Guru & Dosen |
Hal tersebut ia ungkapkan dikala mendampingi Kepala Negara Joko Widodo pada Penyerahan Donasi PIP 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Januari 2024 lalu.
Nadiem juga menerangkan tahun ini juga, kementeriannya memperbesar target buat jenjang Sekolah Menengan Atas sebanyak 567.531 pelajar dan jenjang Sekolah Menengah kejuruan sebanyak 99.104 pelajar. Dengan semangat Merdeka Belajar, pihaknya akan terus menguatkan kerja sama dan bersama-sama bareng pemerintah daerah dan satuan pendidikan.
“Semangat tersebut kita laksanakan mudah-mudahan penyaluran pinjaman PIP kian terjamin dalam hal ketepatan sasaran, waktu, jumlah, dan pemanfaatannya,” tuturnya.
Nadiem menyertakan pihaknya mulai selalu memajukan mutu pelaksanaan jadwal PIP selaku bab dari upaya pemerataan hak dan mutu pendidikan.
“Kita berharap segala anak Indonesia sanggup mencicipi faedah dari jadwal tersebut,” katanya.
Salah satu peserta pinjaman PIP jenjang SD, Nova Faris Setiawan mengungkapkan rasa senangnya alasannya dapat mendapat beasiswa PIP. Siswa SD Negeri Kramat Magelang, Jawa Tengah itu mengaku akan menggunakan dana pinjaman tersebut bagi sekolah dan merealisasikan cita-citanya menjadi serdadu di masa depan.
KIP Kuliah Bantu Perluas Akses ke Pendidikan Tinggi
Selain PIP, upaya pemerintah untuk memperluas kanal ke pendidikan tinggi dijalankan dengan meluncurkan KIP Kuliah sejak 2021. KIP Kuliah sudah meraih 50% dari total kuota 200.000 mahasiswa, dengan 101.000 penerima. Kepala Puslapdik, Andhika Ganendra mengatakan jadwal ini berencana membantu siswa-siswa dari keluarga kurang dapat yg sukses masuk perguruan tinggi lewat jalur tes dan prestasi.
“Berdasarkan data integrasi antara siswa peserta pinjaman jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan siswa yg lolos ke jenjang pendidikan tinggi, kian banyak siswa miskin yang telah dibantu bagi meraih prestasi dan masuk perguruan tinggi,” terang Kepala Puslapdik, Andhika Ganendra dalam keterangan tertulis dikala webinar Silaturahmi Merdeka Belajar sementara waktu dahulu.
Berdasarkan hasil Tracer Study yang dijalankan Puslapdik pada 2023, dari 20.706 alumni KIP Kuliah yang mengisi kuesioner, 42% di antaranya meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,50 hingga 3,75. Bahkan, 28% di antaranya bisa mendapat IPK sebesar 3,75 hingga 3,99. Setiap tahun, capaian prestasi akademik ini selalu bertambah yg menandakan KIP Kuliah sanggup mendorong prestasi mahasiswa dan tidak cuma menyediakan fasilitas kanal pendidikan tinggi.
Mahasiswi Teknik Informatika di ITN Malang menandakan capaian prestasi akademik berkat KIP Kuliah dengan IPK 3,94 dan dapat mengakhiri studi dalam kurun waktu 3,5 tahun. Lalu, mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Jember, Dhea Arviana juga sukses meraih IPK 3,99 dan aktif mengajar di PKBM Lintas Menuju Cerdas, Glenmore Banyuwangi. Selain itu, wisudawan terbaik dari UPN “Veteran Yogyakarta”, Nahdiyah mengukir prestasi dengan mengikuti jadwal SEAMEO TVET Virtual Student Exchange Program 2022. Kemudian, mahasiswa dari Universitas Teuku Umar, Yusril Sahendra juga menampilkan prestasi terbaiknya dengan IPK tepat 4,00.
Beasiswa Indonesia Maju: Berprestasi ke Anjung Global
Kemendikbudristek tidak cuma mengupayakan fasilitas kanal pendidikan dalam negeri, tapi juga pendidikan mancanegara lewat jadwal Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Beasiswa ini menyediakan jadwal antisipasi insentif sebelum keberangkatan di samping pinjaman beasiswa sarat untuk kuliah di universitas ternama dunia. Tujuan dari antisipasi insentif ini yakni menentukan peserta beasiswa bersiap menghadapi tantangan akademik dan budaya di negara tujuan.
Baca juga: Pamit ke Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Mendikbud Nadiem Makarim Bacakan Puisi |
Rincian jumlah peserta BIM pada 2024 ini, untuk jenjang S-1 sebanyak 1.587 orang, yang terdiri atas perguruan tinggi dalam negeri sejumlah 744 dan mancanegara sejumlah 843. Di segi yang lain, untuk jenjang S-2 mahasiswa dalam negeri menemukan BIM sebanyak 223 dan mancanegara sebanyak 57. Salah satu peserta BIM, Syarifah Luthfiah Quraisy menceritakan bagaimana perjuangannya menemukan beasiswa ini buat memburu impiannya menjadi dokter.
“Saya ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, khususnya fakultas kedokteran, buat mengendorkan beban iu aku yang ialah orang renta tunggal. BIM menjadi hasrat besar bagi saya bagi merealisasikan mimpi ini,” ungkapnya
Penerima BIM yg lain dari Universitas Brawijaya, Nizam Zulfi Zakaria juga menyepakati bahwa jadwal beasiswa ini sudah membuka peluang tak terduga baginya.
“BIM tidak cuma menjinjing saya melanjutkan kuliah, tetapi juga menyediakan peluang untuk berprestasi di tingkat nasional,” ujar Nizam.
kemendikbudristekbeasiswaHoegeng Awards 2025Baca kisah inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya