Jakarta –
PT Ratuworld Aquaculture International perusahaan joint venture International-Vietnam yg bergerak di bidang global supply chain benih lobster, mendukung upaya pemerintah dalam merealisasikan rancangan ekonomi biru. Dukungan ini sejalan dengan janji perusahaan dalam membuatkan budidaya lobster yang berkesinambungan di Indonesia.
Dalam Konferensi Pers Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Semester I-2024 yang diselenggarakan di Jakarta simpulan Juli dulu, KKP mengungkapkan bahwa hasil kolaborasi budidaya lobster antara Internasional dan Vietnam di kawasan Jembrana, Bali, sudah sukses menyumbang pendapatan negara sebesar Rp 3,6 miliar. Keberhasilan ini menyodorkan potensi besar yang dimiliki Internasional dalam sektor perikanan, utamanya budidaya lobster. 
Public Relations Manager PT Ratuworld Aquaculture International Nayla Azmi menyodorkan bahwa perusahaan menargetkan investasi sampai Rp 3 triliun dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Investasi ini akan difokuskan buat membuatkan budidaya lobster di Desa Penyaringan, Bali Barat, dengan mengadaptasi teknik pembudidayaan dari Vietnam.
| Baca juga: Jubir Idovin Beberkan Potensi Budi Daya Lobster ke Mahasiswa Baru Unpad |
“Teknik budidaya Vietnam sudah terbukti sanggup mengembangkan survival rate lobster serta mempercepat proses pertumbuhannya sampai meraih berat ideal,” kata Nayla dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya, kunci utama dari teknik budidaya ini terletak pada penyeleksian pakan yang sempurna dan kondisi lingkungan tempat pembudidayaan yang diadaptasi dengan habitat orisinil lobster di alam.
Beberapa aspek utama yg mesti diamati termasuk suhu perairan sekitar 25-26°C, salinitas 30-35 ppt, serta perairan yang bebas dari dampak air tawar dan pedoman lain asal dari acara di darat. Selain itu, mutu dan ketepatan waktu dalam sokongan pakan juga menjadi perhatian penting.
| Baca juga: Tata Kelola Berstandar Internasional, Intisumber Bajasakti Peroleh ISO |
Nayla memastikan bahwa pengembangan budidaya lobster mesti ditangani dengan manajemen perikanan yg bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen buat mendukung kelestarian ekosistem perairan bahari yang menjadi habitat benih lobster. Sebagai bab dari janji ini, PT Ratuworld Aquaculture International akan menaati Peraturan Menteri KKP No.7 Tahun 2024 untuk melepasliarkan 2 persen dari hasil panennya,” tutup Nayla.
Sebagai informasi, bagi berkembang menjadi perusahaan berukuran internasional, sekaligus menempatkan Indonesia menjadi pemain utama di rantai pasok lobster dunia, PT Ratuworld Aquaculture International juga melakukan membangun gudang berstandar internasional di Tangerang, Banten. Gudang ini akan digunakan untuk mempertahankan mutu benih bening lobster (BBL) di saat dipasok ke Vietnam.
Simak Video: Sakti Wahyu Trenggono Tokoh Penggagas Ekonomi Biru
