
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto dalam programnya memiliki visi dan misi yakni Asta Cita Kabinet Merah Putih. Di dalamnya, relevansinya dengan tanah yakni swasembada pangan dengan pastikan tata cara pertahanan dan mendorong kemandirian Tanah Air lewat swasembada pangan dan energi.
Sejalan dengan itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menyodorkan target dan luasan wilayah di Tanah Air yang mau dijadikan selaku lahan swasembada pangan.
“Di Papua 1 juta hektar, di Kalimantan Tengah 1 juta hektar, Kalimantan Selatan 400.000 hektar, Kalimantan Timur 400.000 hektar, Sumatera Selatan 200.000 hektar. Totalnya 3 juta hektar lahan,” papar Nusron sesaat sehabis pertemuan kerjasama bareng Kementerian Transmigrasi di Gedung Kementerian ATR/BPN, Selasa (12/11/2024).
Tidak cuma membeberkan soal luasan wilayah lahan untuk swasembada pangan, Nusron merinci ihwal kebijakan sesuatu peta (one map policy) dalam mengantisipasi wilayah riskan bencana.
Baca juga: Potong 145 Regulasi, Pemerintah Pastikan Distribusi Pupuk Akan Lebih Cepat |
“Supaya rakyat memotret simpel memang itu diinginkan satu kebijakan tata ruang. Sehingga orang menyaksikan tata ruang itu utuh secara makro. Termasuk persiapan bencana, potensi ekonomi, potensi pertahanan, potensi pertambangan. Semua itu masuk satu kawasan, suatu peta tata ruang. Karena setiap tata ruang itu memiliki potensi,” beber Nusron.
Ke depannya, Nusron bilang lahan untuk kebutuhan transmigrasi mulai disiapkan 564.000 hektar yang tersebar di semua Indonesia. Namun, akan difokuskan di wilayah Indonesia Timur yg berhubungan dengan cetak sawah sesuai dengan ketahanan pangan.
“Karena mudah-mudahan teman-teman transmigrasi tidak lagi berputar mencari potensi ekonominya apa, alasannya merupakan telah ada potensi ekonomi di dalamnya,” tutup Nusron.
Simak juga Video Mentan dan Mendes Sepakati MoU Targetkan Swasembada Pangan 2028
swasembada panganlahan pertaniankemandirian pangankebijakan tata ruangpresiden prabowo subiantomenteri atr/bpn