
Jakarta –
Garda Indonesia tak oke dengan desakan Koalisi Ojol Nasional (KON) yg meminta pemerintah tutup aplikasi Gojek-Grab seandainya permintaan ojol di saat demo pekan kemudian tak dikabulkan. Sebab, seandainya aplikasi ditutup, bagaimana nasib ‘pasukan hijau’ tersebut?
Ketua Generik Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyampaikan undangan KON bagi menutup Gojek-Grab condong tak bijak. Sebab, ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya lewat aplikasi ride-hailing tersebut.
Baca juga: Ojol Minta Aplikasi Gojek-Grab Ditutup, Kominfo Bilang Begini |
“Mengenai adanya desakan salah sesuatu aliansi ojol yang mengharapkan aplikasi Gojek Grab ditutup, itu yaitu pernyataan yang kurang bijak alasannya yaitu ratusan ribu hingga jutaan pengemudi bergantung nafkahnya dari adanya aplikasi itu,” ujar Igun Wicaksono terhadap detikOto, Selasa (3/9).
![]() |
Ketika kedua aplikasi tersebut ditutup, maka ojek online mulai kehilangan sumber penghasilannya. Selain itu, denah reservasi ojek juga mulai kembali ke cara-cara konvensional seumpama lalu.
“Namun kami menganggap pernyataan tersebut sungguh masuk akal terlontar alasannya merupakan yaitu sebuah bentuk ketidakpuasan dari rekan aliansi tersebut atas lambatnya respons dan tindak lanjut pemerintah atas permintaan dari rekan-rekan,” ungkapnya.
Sebelumnya, undangan buat menutup aplikasi Gojek-Grab disampaikan KON di ketika demo akbar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, selesai pekan kemarin. Bukan hanya itu, mereka juga mengancam mulai menjalankan demo lanjutan jika pemerintah dan pihak-pihak terkait tidak mendengar permintaan mereka.
![]() |
Dalam permintaan tersebut, mereka ingin kepingan aplikasi diturunkan. Sebab, nominal kini dianggap sungguh memberatkan. Selain itu, mereka juga mendesak tarif penghantaran makanan dan paket diserahkan ke pasar, bukan dikontrol pemerintah.
“Itu undangan kalian buat menampilkan kepastian jaminan progress yang baik,” kata Perwakilan divisi aturan Koalisi Ojol Nasional (KON), Muhammad Rahman, pekan dahulu.
Di potensi berbeda, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie sudah mendengar undangan tersebut. Namun, beliau memastikan tidak mulai menutup aplikasi penghantaran apa pun. Sebab, itu mulai mengusik pelayanan masyarakat.
“Ya jangan lah, pelayanan penduduk terganggu. Kita juga menyaksikan kepentingan masyarakat, aplikator, ojol mesti dipikirin,” kata Budi.
Simak juga Video ‘Gojek Temui Massa Aksi, Beri Klarifikasi Alasan Tuntutan Tak Diterima’:
ojolgojekgrabkoalisi ojol nasionalgarda indonesiaojek online