Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Follow Us
Follow Us

Pemerintah Diminta Tutup Gojek-Grab, Nasib Ojol Bagaimana?

Driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek menggelar agresi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Demo ojek daring atau ojol. Foto: Ari Saputra

Jakarta

Garda Indonesia tak oke dengan desakan Koalisi Ojol Nasional (KON) yg meminta pemerintah tutup aplikasi Gojek-Grab seandainya permintaan ojol di saat demo pekan kemudian tak dikabulkan. Sebab, seandainya aplikasi ditutup, bagaimana nasib ‘pasukan hijau’ tersebut?

Ketua Generik Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menyampaikan undangan KON bagi menutup Gojek-Grab condong tak bijak. Sebab, ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya lewat aplikasi ride-hailing tersebut.

Advertisement

Baca juga: Ojol Minta Aplikasi Gojek-Grab Ditutup, Kominfo Bilang Begini

“Mengenai adanya desakan salah sesuatu aliansi ojol yang mengharapkan aplikasi Gojek Grab ditutup, itu yaitu pernyataan yang kurang bijak alasannya yaitu ratusan ribu hingga jutaan pengemudi bergantung nafkahnya dari adanya aplikasi itu,” ujar Igun Wicaksono terhadap detikOto, Selasa (3/9).

Gojek meresmikan logo barunya yang melambangkan kekuatan ekosistem Gojek sekaligus apresiasi terhadap seluruh pengguna dan teman Gojek. Peresmian ini didatangi pribadi oleh Founder dan CEO Gojek Nadiem Makarim.Logo Gojek. Foto: Rengga Sancaya

Ketika kedua aplikasi tersebut ditutup, maka ojek online mulai kehilangan sumber penghasilannya. Selain itu, denah reservasi ojek juga mulai kembali ke cara-cara konvensional seumpama lalu.

“Namun kami menganggap pernyataan tersebut sungguh masuk akal terlontar alasannya merupakan yaitu sebuah bentuk ketidakpuasan dari rekan aliansi tersebut atas lambatnya respons dan tindak lanjut pemerintah atas permintaan dari rekan-rekan,” ungkapnya.

Sebelumnya, undangan buat menutup aplikasi Gojek-Grab disampaikan KON di ketika demo akbar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, selesai pekan kemarin. Bukan hanya itu, mereka juga mengancam mulai menjalankan demo lanjutan jika pemerintah dan pihak-pihak terkait tidak mendengar permintaan mereka.

Demo OjolDemo Ojol Foto: Shafira Cendra Arini/

Dalam permintaan tersebut, mereka ingin kepingan aplikasi diturunkan. Sebab, nominal kini dianggap sungguh memberatkan. Selain itu, mereka juga mendesak tarif penghantaran makanan dan paket diserahkan ke pasar, bukan dikontrol pemerintah.

“Itu undangan kalian buat menampilkan kepastian jaminan progress yang baik,” kata Perwakilan divisi aturan Koalisi Ojol Nasional (KON), Muhammad Rahman, pekan dahulu.

Di potensi berbeda, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie sudah mendengar undangan tersebut. Namun, beliau memastikan tidak mulai menutup aplikasi penghantaran apa pun. Sebab, itu mulai mengusik pelayanan masyarakat.

“Ya jangan lah, pelayanan penduduk terganggu. Kita juga menyaksikan kepentingan masyarakat, aplikator, ojol mesti dipikirin,” kata Budi.

Simak juga Video ‘Gojek Temui Massa Aksi, Beri Klarifikasi Alasan Tuntutan Tak Diterima’:

[Gambas:Video 20detik]

ojolgojekgrabkoalisi ojol nasionalgarda indonesiaojek online

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Adakah Libur Nasional September 2024? Ini Jawabannya!

Next Post

Mahasiswa Uninus Bandung Raih Juara Kontes Poster Internasional

Advertisement