Jakarta –
Industri syariah menjadi salah satu sektor yang menyumbang donasi besar bagi perekonomian RI. Indonesia selaku negara dengan populasi muslim paling besar di dunia dipandang perlu lebih konsentrasi dalam mengoptimalisasi potensi dan potensi dari sektor keuangan syariah itu sendiri.
Anggota Komisi XI DPR-RI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Moneter, dan Sektor Jasa Keuangan Erwin Aksa mendorong tindakan kongkrit pemerintah dalam upaya penguatan Ekonomi berbasis syariah. 
“Kita memiliki potensi besar untuk sanggup memperkuat ketahanan ekonomi nasional dengan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Selain itu, pastinya Indonesia sanggup mendominasi perekonomian syariah di kancah global,” ujar Erwin, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2024).
Berdasarkan data dari Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) Bank Indonesia, donasi aktivitas ekonomi syariah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan II tahun 2023 yakni sebesar 46,71% atau Rp 9.826,8 triliun.
| Baca juga: BSI Raup Laba Bersih Rp 5,11 T di Kuartal III, Melesat 21,60% |
Selanjutnya, KEKSI Bank Indonesia juga mencatat pembiayaan berbasis syariah sudah memamerkan donasi terhadap UMKM sampai Maret 2024 meraih Rp 161,03 triliun. Ekonomi berbasis Syariah sudah memamerkan donasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tanah air.
Selaras dengan upaya mendukung kemajuan ekonomi syariah di Tanah Air, Erwin mengapresiasi Bank Indonesia dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
“ISEF memamerkan wadah dak cuma untuk para stakeholders dalam tataran kebijakan, tapi juga memamerkan wadah terhadap para pelaku industri dan UMKM di lingkungan sektor Ekonomi Syariah”, ujarnya.
Kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun ini mengangkat tema ‘Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’. Di tahun ini, ISEF melaksanakan 70 rangkaian aktivitas Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang melibatkan 22 Kementerian/Lembaga, 37 asosiasi, 46 teman internasional, serta lebih dari 1.000 pelaku industri.
ISEF ke-11 selain mengadakan aktivitas pelatihan internasional dan nasional, aktivitas ini juga mengadakan talkshow dengan beragam tema dan beberapa kompetisi, pameran, kajian, serta aktivitas lainnya.
ekonomi syariahkeuangan syariahindonesiaketahanan ekonomiisef
