
Denpasar –
PT Bank Jago Tbk dan GoTo Financial merencanakan produk keuangan terbaru. Produk ini nantinya menyasar seluruh kalangan penduduk yang belum mendapat kanal layanan keuangan formal dan perbankan.
Produk tersebut merupakan hasil ekspansi kemitraan strategis dalam ekosistem digital nasional.
“Kolaborasi Jago dan GoTo ini akan mengembangkan inklusi keuangan di Indonesia,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam lembaga diskusi dengan media di Hotel Aryaduta, Kuta, Badung, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Daftar 10 Besar Aplikasi Terpopuler di Indonesia Versi Google Play |
GoTo Financial, lanjut Arief, merupakan teman strategis yang berkontribusi cukup signifikan kepada kinerja Bank Jago, dari segi akuisisi nasabah maupun penyaluran pembiayaan.
Sedikitnya 8,3 juta nasabah sudah dilayani Bank Jago dari hasil kerja sama dengan GoTo Financial, tergolong 6,7 juta pengguna aplikasi Jago dan Jago Syariah. “Dari 6,7 juta nasabah itu, 35 persen di antaranya berasal dari platform GoTo,” terperinci Arief.
Karenanya, Arief meyakini lewat aplikasi Gopay akan kian terbuka potensi kerja sama dalam mendorong perkembangan Bank Jago. “Terutama dalam mengembangkan akuisisi nasabah, perkembangan simpanan, dan partnership lending,” katanya.
Direktur GoTo sekaligus Presiden GoTo Financial Hans Patuwo menganggap taktik penguatan kerja sama Bank Jago sejalan dengan aspirasi GoTo selaku ekosistem digital paling besar di Indonesia. Sekaligus, mendorong inovasi teknologi yang menyediakan fasilitas bagi masyarakat.
Diharapkan, produk keuangan modern hasil kerja sama keduanya akan menjadi pintu masuk penduduk untuk mengakses layanan finansial GoTo yang lebih lengkap. “Kami akan berkolaborasi dengan Bank Jago yang saling melengkapi,” imbuh Hans.
Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menyertakan kredit yang disalurkan lewat kemitraan di ekosistem digital terus bertumbuh. Terutama dengan akan meluncurkan produk gres kerja sama Bank Jago dengan GoTo Financial.
Baca juga: Badai PHK Sudah Melanda 18 Perusahaan Besar di Indonesia |
“Kalau kini 35 persen nasabah Bank Jago tiba dari GoTo, mungkin selesai tahun nanti kami akan mendapat jumlah pemberian (kredit) yang signifikan yang munculnya dari GoTo,” tutur Sonny.
Pada kuartal II 2023, kredit yang disalurkan Bank Jago melesat 54 persen menjadi Rp 11,2 triliun. Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bertumbuh 65 persen menjadi Rp 10,1 triliun.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menganggap versi bisnis Bank Jago yang mendorong kerja sama dengan GoTo merupakan terobosan dalam layanan perbankan.
“Persaingan bank konvensional sudah selesai dan kita tahu siapa pemenangnya. Tapi race perbankan digital gres saja dimulai dan Bank Jago sudah curi start alasannya merupakan menjadi yang pertama yang membangun ekosistem digital,” tandasnya.
