
Jakarta –
Pemerintah telah memamerkan denah dan besaran insentif untuk industri otomotif tahun depan. Tak main-main, mereka merencanakan dana besar bagi menampilkan relaksasi di sektor tersebut.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dengan denah yang sudah disusun, pihaknya merencanakan Rp 11,4 triliun buat insentif otomotif tahun depan. Harapannya, nominal tersebut sanggup menumbuhkan industri di sektor terkait.
Baca juga: Tak Cuma Mobil Listrik, Pemerintah Juga Tanggung Pajak Jenis Hybrid |
“Untuk (sektor) otomotif ini selain membantu dari segi ajakan penduduk maupun industrinya, kalian menampilkan insentif dengan nilai Rp 11,4 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam pertemuan pers Paket Stimulus Ekonomi buat Kesejahteraan, Senin (16/12).
![]() |
Di peluang yg sama, Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengurai rincian insentif di sektor otomotif tahun depan. Pertama PPN ditanggung pemerintah (DTP) buat kendaraan listrik sebesar 10 persen buat kendaraan beroda empat dan bus tertentu dengan TKDN minimal 40 persen. Kemudian 5 persen buat kendaraan beroda empat dan bus tertentu dengan TKDN minimal 20 persen.
Kedua, ada PPnBM DTP bagi kendaraan beroda empat listrik sebesar 15 persen bagi kendaraan impor secara utuh atau completely built up (CBU) dan impor terurai atau completely knock down (CKD).
Selanjutnya ada pembebasan bea masuk buat kendaraan listrik sesuai kegiatan yang sudah berjalan. Kemudian, yg terakhir dan paling dinantikan, PPnBM DTP bagi kendaraan beroda empat hybrid!
“Yang paling terbaru, ada PPNBM DTP untuk kendaraan beroda empat hybrid. Pemerintah menampilkan potongan harga sebesar 3 persen,” ungkap Airlangga.
![]() |
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik stimulus yg diberikan pemerintah buat sektor otomotif tahun depan. Sebab, menurutnya, industri tersebut mengalami ‘gejolak hebat’ sepanjang tahun ini.
“Pemerintah menampilkan perhatian lebih kepada manufaktur dengan menampilkan stimulus di sektor otomotif. Kita tahu, sektor otomotif mengalami tekanan dengan sales (penjualan) yang tertekan. Maka ada beberapa persepsi masyarakat, penurunan sales (penjualan) otomotif diakibatkan turunnya daya beli penduduk kelas menengah,” kata dia.

Video: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Isu Mundur dari Kabinet Prabowo
Video: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Isu Mundur dari Kabinet Prabowo
insentif otomotifanggaran pemerintahppnbm dtpsri mulyaniairlangga hartarto