
Jakarta –
PT Pertamina (Persero) bareng Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Kolaborasi Perencanaan Transisi Energi Nasional dan Kewilayahan buat Memastikan Ketahanan Energi. PKS ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman yg ditandatangani sebelumnya pada Juni 2024, selaku upaya menghadapi tantangan global menyerupai pergeseran iklim dan pemenuhan keperluan energi.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menekankan penerapan ekonomi hijau dijalankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meraih Net Zero Emission (NZE). Berdasarkan proyeksi Bappenas, kebijakan ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim dapat menenteng Indonesia meraih NZE tahun 2060 atau lebih cepat.
Vivi mengungkapkan kemitraan strategis menjadi sungguh penting, baik dalam penyusunan rencana sampai implementasi kebijakan pembangunan sektor energi. Penandatanganan kerja sama ini diperlukan sanggup menjadi katalis pencapaian ketahanan energi Indonesia.
“Terima kasih atas kerja sama yang hebat dari Pertamina buat kalian sama-sama merealisasikan jadwal prioritas pembangunan nasional, khususnya dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Vivi dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Pertamina Pastikan Kandungan Sulfur Pertamax Penuhi Anggaran ESDM |
Adapun penandatanganan dijalankan di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (17/9/) oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra bareng Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Direktur Primer Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas, Nizhar Marizi.
Sementara itu, Direktur Taktik, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra mengungkapkan sinergi Pertamina dengan Kementerian PPN/Bappenas sanggup mendorong kemajuan industri energi, yg yaitu katalis pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Hal ini juga yg mendorong Pertamina, selaku BUMN yg berperan untuk menyanggupi ketahanan energi nasional. Pertamina mesti bisa menetapkan bahwa energi kalian cukup tersedia, dari segi availability. Selain itu penduduk mempunyai saluran (accessibility) dan keterjangkauan (affordability) yang cukup untuk mendapat energi tersebut. Serta, implementasi dari segi keberlanjutan (sustainability),” ungkap Salyadi.
Baca juga: Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia |
Di segi lain, SVP Strategy & Investment Pertamina Henricus Herwin menambahkan, transisi energi yang di sekarang ini dipraktekkan oleh Pertamina sanggup mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan kenaikan kesanggupan Indonesia dalam menghadapi energi trilemma. Untuk itu, Pertamina menerapkan seni administrasi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yaitu menjaga dan mengembangkan bisnis eksisting untuk menjamin ketahanan energi nasional dan pada di ketika yang serupa membuatkan bisnis rendah karbon.
Senada, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso berharap sinergi Pertamina dengan Kementerian PPN/Bappenas sanggup menampilkan pengaruh nyata yg berkesinambungan bagi penduduk dan Indonesia. Upaya ini mendukung pencapaian NZE Pemerintah Indonesia tahun 2060, utamanya dengan kemitraan yg diperlukan akan mempercepat tercapainya target NZE tersebut.
“Pertamina aktif menjalankan banyak sekali upaya bagi mempercepat pencapaian NZE. salah satunya lewat sinergi dengan banyak sekali institusi, tergolong dengan institusi pemerintah, swasta dan akademisi. Kami berharap tugas Pertamina ini akan berimplikasi pada ketahanan energi nasional, sekaligus mempunyai dampak nyata bagi pergeseran iklim,” pungkas Fadjar.
Sebagai informasi, Pertamina selaku perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yg mempunyai dampak eksklusif pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.