Jakarta – Satryo Soemantri adalah sosok yang dikenal luas dalam dunia pendidikan dan kepemimpinan. Dalam konteks ini, ungkapan “lebih baik mundur dibandingkan dengan diberhentikan” menjadi salah satu prinsip yang dipegangnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan Satryo tentang mundur sebagai bentuk keputusan yang bijak, serta dampaknya terhadap karir dan kehidupan seseorang.
Mengapa Mundur Itu Penting?
Mundur bukan berarti kalah atau menyerah. Sebaliknya, mundur bisa menjadi langkah strategis dalam menghadapi situasi sulit. Satryo percaya bahwa ketika seseorang merasa tidak lagi sejalan dengan visi atau misi institusi, lebih baik mengambil langkah mundur. Dengan begitu, individu dapat menjaga integritas dan martabatnya. Selain itu, mundur juga memberi kesempatan bagi orang lain untuk mengambil alih dan membawa perubahan yang diperlukan.
Keputusan yang Bijak
Dalam dunia yang terus berubah, keputusan untuk mundur harus dipertimbangkan dengan matang. Satryo menekankan pentingnya evaluasi diri sebelum mengambil langkah tersebut. Pertanyaannya adalah, apakah kita masih mampu memberikan kontribusi yang berarti? Jika jawabannya tidak, maka mundur adalah pilihan yang tepat. Dalam hal ini, keputusan untuk mundur bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Buat Salurkan Bansos
Proses Mundur yang Sehat
Mundur tidak selalu mudah. Ada banyak faktor emosional yang terlibat. Satryo menyarankan agar proses mundur dilakukan dengan cara yang sehat. Pertama, lakukan komunikasi yang jelas dengan pihak terkait. Mengungkapkan alasan secara terbuka dapat membantu mengurangi kesalahpahaman. Kedua, pastikan untuk meninggalkan tempat dengan cara yang baik. Hal ini akan menjaga hubungan baik dan reputasi di masa depan.

Menghadapi Stigma
Seringkali, mundur dianggap sebagai tanda kelemahan. Namun, Satryo menolak pandangan tersebut. Ia percaya bahwa mundur adalah langkah berani yang menunjukkan bahwa seseorang memahami batasan dan kondisi diri. Dengan mengubah stigma ini, masyarakat dapat lebih menghargai keputusan yang diambil dengan pertimbangan matang. Ini juga membuka jalan bagi diskusi yang lebih luas mengenai kesehatan mental dan kesejahteraan individu dalam lingkungan kerja.
Dampak Positif dari Mundur
Mundur tidak hanya membawa dampak negatif. Sebaliknya, ada banyak hal positif yang bisa didapatkan. Satryo percaya bahwa dengan mundur, individu bisa menemukan kembali passion dan tujuan hidupnya. Terkadang, menjauh dari situasi yang tidak sehat memberi kita perspektif baru. Dengan cara ini, seseorang bisa lebih fokus pada apa yang benar-benar diinginkan dalam karir dan kehidupan pribadi.
Peluang Baru
Mundur juga dapat membuka peluang baru. Ketika satu pintu tertutup, pintu lain seringkali terbuka. Satryo mengingatkan bahwa setiap pengalaman adalah pelajaran berharga. Mundur dari satu posisi dapat memberi kesempatan untuk mengeksplorasi bidang lain yang lebih sesuai dengan minat dan bakat. Dalam konteks ini, keputusan untuk mundur bukan hanya tentang meninggalkan sesuatu, tetapi juga tentang mengejar sesuatu yang lebih baik.
Satryo Soemantri telah menunjukkan bahwa mundur bisa menjadi keputusan yang cerdas dan strategis. Daripada menunggu untuk diberhentikan, lebih baik mundur dengan kepala tegak. Dalam banyak kasus, mundur adalah langkah yang membawa kedamaian dan membuka jalan untuk peluang baru. Dengan memahami bahwa mundur bukan tanda kelemahan, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Akhirnya, setiap individu perlu ingat bahwa perjalanan hidup tidak selalu linier, dan kadang mundur adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan yang lebih besar.
T: Pak perihal isu reshuffle?
J: Makara aku itu gres saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya selaku Mendiktisaintek
T: Alasannya apa kalau boleh tahu Pak? Alasan pengunduran dirinya dikarenakan apa Pak, kalau boleh tahu?
J: Alasan khususnya alasannya yakni saya sudah bersusah payah selama 4 bulan ini. Namun alasannya yakni mungkin tak sesuai dengan impian dari Pemerintah, ya saya lebih baik mundur ketimbang diberhentikan
T: Dari Setneg sendiri bagaimana tanggapannya?
J: Kan suratnya ke Presiden, ya diterima suratnya
T: Berarti per hari ini telah menyatakan mundur ya Pak ya?
J: Ya surat itu saya untuk tadi malam, jam 12 malam. Saya untuk tadi malam, tadi saya serahkan ke Setneg bagi disampaikan terhadap Kepala Negara.
T: Pak terkait juga dengan pengunduran diri tersebut mempunyai arti Bapak mengajukan diri namun bukan diminta oleh Kepala Negara mempunyai arti ya Pak? Secara garis besar mempunyai arti seumpama itu ya Pak?
J: Saya mengajukan diri, mengajukan pengunduran diri
T: Secara legowo berarti?
J: Harus legowo kerja itu, kerja baik, optimal telah, tidak ada pamrih, nrimo saya kerja. Kalau tidak sesuai ya saya mundur saja, lebih baik.
T: Berarti dengan sore nanti yang informasinya di sana itu akan dilantik sejumlah dua pejabat negara itu sudah tergolong dengan yang nanti akan mengambil alih Bapak juga?
J: Mestinya. Saya nggak tahu.
T: Ada impian nggak sih pak buat sektor-sektor yg mungkin dititipkan ataupun mesti dijalani oleh pengantinnya nanti seumpama apa gitu Pak?
J: Ya penggantinnya kan terserah yang bersangkutan alasannya yakni tiap orang milik visi-misinya sendiri-sendiri
Saat gunjingan ini ditayangkan jam 17.15 WIB, Mendiktisaintek pengganti Satryo, Prof Brian Yuliarto sudah resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana.