Jakarta –
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memperkuat kerjasama menertibkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) biar tetap dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025. Komitmen bareng tersebut disepakati dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) pada hari ini, Jumat (31/1/2025).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan dalam konferensi itu ada tiga langkah strategis mulai ditempuh guna memperkuat pengendalian inflasi 2025. Penguatan sinergi kebijakan antara Pemerintah dan Bank Indonesia ialah lanjutan kesuksesan pencapaian pada 2024 sehingga inflasi IHK 2024 tersadar dalam kisaran sasaran 2,5±1%. 
“Inflasi IHK pada 2024 tercatat sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah ketimbang inflasi pada tahun sebelumnya sebesar 2,61% (yoy),” kata Ramdan, Jumat (31/1/2025).
Tiga langkah strategis yang mau dijalankan BI dan pemerintah, pertama, mempertahankan inflasi 2025 pada kisaran sasaran 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi perkembangan ekonomi nasional. Kedua, mempertahankan inflasi harga bergejolak (Volatile Food) dalam kisaran 3,0-5,0%.
Ketiga, memperkuat kerjasama sentra dan tempat dengan menentukan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027, lewat upaya. Upaya itu di antaranya, menegaskan keterjangkauan harga komoditas pangan dan tarif transportasi pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), kemudian mengembangkan produktivitas pangan guna mempertahankan ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah.
Kemudian, mempertahankan kelangsungan distribusi pangan antarwilayah, utamanya wilayah surplus menuju wilayah defisit, memperkuat ketersediaan dan keandalan data pangan; serta memperkuat sinergi komunikasi bagi mengurus ekspektasi inflasi masyarakat.
Perkembangan ini disokong oleh konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia buat mengarahkan inflasi sesuai dengan sasaran, serta sinergi bersahabat Bank Indonesia bareng Pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP-TPID) antara lain lewat implementasi kesibukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di aneka jenis tempat yang mendukung ketahanan pangan dan stabilitas harga.
“Koordinasi pengendalian inflasi diarahkan bagi mempertahankan keterjangkauan harga, memperkuat ketersediaan pasokan, mengembangkan kelangsungan distribusi, serta memperkuat taktik komunikasi,” terangnya.
Peta Jalan Pengendalian Inflasi
Ramdan menyebut, HLM TPIP juga menentukan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027 bagi menegaskan capaian inflasi tetap berada dalam kisaran sasaran sebesar 2,5+1% pada tahun 2025-2027, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Peta jalan ini berikutnya diperlukan sanggup menjadi tutorial pelaksanaan taktik pengendalian inflasi di segala TPID dalam menyusun Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah 2025-2027, yg cocok dengan karakteristik dan tantangan pengendalian inflasi di masing-masing daerah, sehingga makin mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
“Ke depan, TPIP akan selalu memperkuat sinergi kebijakan lewat implementasi aneka macam inovasi kesibukan yg telah dirumuskan dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027, tergolong kebijakan Paket Stimulus Ekonomi untuk mempertahankan saat-saat perkembangan ekonomi dan stabilitas harga,” ucapnya.
Fokus sinergi utamanya pada taktik menegaskan kesinambungan pasokan dan mengembangkan kelangsungan distribusi. Dalam kaitan ini, sinergi bersahabat Bank Indonesia bareng Pemerintah dalam TPIP-TPID terus diperkuat, tergolong dalam implementasi kesibukan GNPIP di aneka jenis tempat guna mendukung ketahanan pangan dan stabilitas harga.
“Sebagai bentuk janji bagi memperkuat efektivitas upaya pengendalian inflasi tersebut, TPIP berikutnya akan mengerjakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 pada Agustus 2025 dengan tema “Produktivitas Untuk Ketahanan Pangan dan Stabilitas Harga,”pungkasnya
Lihat juga video: Bagaimana Cara Mengatasi Inflasi Gaya Hidup?
inflasibank indonesiapengendalian inflasipertumbuhan ekonomisinergi pemerintah dan bi
