
Sebagaimana diketahui, penetapan permulaan puasa Ramadhan di Indonesia kerap terjadi perbedaan, menyerupai dengan organisasi Islam Muhammadiyah ataupun Jemaah An-Nadzir di Gowa, Sulawesi Selatan. Hal ini dikarenakan sistem yang digunakan berbeda.
Demikian juga dengan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam ini menjadi tumpuan untuk banyak masyarakat. Lantas, tanggal berapa permulaan puasa Ramadhan 2025 model Nahdlatul Ulama (NU)?
Mungkinkah NU berlawanan dengan pemerintah dan Muhammadiyah?
NU Puasa Lepas Berapa?
Hingga kini, NU belum menegaskan secara resmi aktivitas hari pertama puasa atau 1 Ramadhan 1446 H.
Melansir laman resminya, Nahdatul Ulama menggunakan sistem rukyatul hilal dan hisab dalam menegaskan permulaan bulan Hijriah, tergolong Ramadhan. Namun, sistem hisab hanya bersifat prediksi, sementara keputusan karenanya akan memakai sistem rukyatul hilal.
Rukyatul hilal lazimnya dijalankan pada final bulan dan diumumkan setelah adanya hasil pemantauan hilal tersebut. Selama ini, NU juga lazimnya sejalan dengan pemerintah dalam menyeleksi permulaan puasa Ramadhan.
Potensi Berbeda dengan Pemerintah dan Muhammadiyah
Namun, di tahun 2025 ini ada potensi perbedaan aktivitas antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan pemerintah dan Muhammadiyah. Hal ini karena, menurut perkiraan hisab, kemungkinan hilal belum akan kelihatan hari ini di sejumlah kawasan Indonesia.
NU menyebutkan bahwa ketinggian hilal menjelang Ramadhan 1446 H di Indonesia di sekarang ini sebagian besar berada di bawah standar imkanur rukyah. Kecuali di sebagian kawasan Aceh di mana ketinggian hilal sudah melampaui 3 derajat dan elongasinya lebih dari 6,4 derajat.
Ad interim kawasan yang yang lain belum meraih angka tersebut.
Prof KH Ahmad Izzuddin, Guru Besar Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang, menuturkan bahwa menurut data tersebut, keputusan sidang isbat dan ikhbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mesti menanti pemberitahuan dari rukyatul hilal yg dilaksanakan di dua kawasan Aceh.
Pasalnya, hanya di tempat tersebut kesaksian wacana pandangan hilal sanggup diterima. Sementara, bila ada yang melaporkan menyaksikan hilal di bab timur Aceh, kemungkinan mulai ditolak alasannya yaitu ketinggiannya belum menyanggupi kriteria.
Baca Juga : Sri Mulyani Guyur Insentif 6% Buat Tiket Pesawat Idul Fitri Selama 2 Minggu
“Sehingga NU fokus fokus rukyatul hilal di kawasan Aceh. Wilayah di luar Aceh itu dalam klasifikasi belum pada parameter imkanur rukyah,” kata Prof KH Ahmad Izzuddin yg dikutip detikSulsel dari NU Online pada Jumat (28/2/2025).
Dengan demikian, Ahmad Izzuddin menyebutkan bahwa aktivitas permulaan puasa Ramadhan 2025 model Nahdlatul Ulama (NU) berpeluang berlawanan dengan Muhammadiyah. Di mana Muhammadiyah sudah menegaskan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Hal itu didasari bila hasil pengamatan hilal di kawasan Aceh belum menyanggupi standar imkanur rukyah. NU mulai mengambil keputusan istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Syaban menjadi 30 hari.
“Tentunya (awal Ramadhan 1446 H) mulai mundur sesuatu hari, pada Ahad 2 Maret 2025, sehingga potensi bagi perbedaan masih mungkin terjadi,” tuturnya.
Jadwal NU juga sanggup jadi berlawanan dengan pemerintah bila pada sidang isbat nanti ditetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Jadwal Penetapan 1 Ramadhan 2025 NU
NU akan menjalankan rukyatul hilal hari ini Jumat, 28 Februari 2025. Adapun penetapan 1 Ramadhan 2025 akan diumumkan pada pukul 19.00 WIB.
“Sekitar pukul 19.00 akan secepatnya diumumkan hasil pengamatan rekap pengamatan hilal di segala Indonesia,” terang Ahmad.
- Agenda: Rukyatul Hilal PBNU
- Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
- Pengumuman Penetapan 1 Ramadhan 2025: Pukul 19.00 WIB
Nah, itulah ulasan perihal aktivitas permulaan puasa Ramadhan model NU. Semoga menolong!