
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi penduduk yang melakukan santunan lewat santunan daring (pindar) atau Utang Pinjol serta paylater akan mengalami kenaikan jelang Lebaran.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK, Agusman mengatakan, prediksi ini bercermin dengan keadaan jelang Idulfitri pada tahun lalu.
Jelang Idulfitri tahun lalu, outstanding pembiayaan BNPL oleh PP menguat sebesar 31,45% yoy pada April 2024 dibandingkan Maret 2024 23,90%. Sedangkan pembiayaan industri Pindar menguat sebesar 24,16% yoy dibandingkan Maret 2024 21,85% yoy.
“Diperkirakan terjadi kenaikan seruan pembiayaan BNPL (Buy Now Pay Later) oleh PP (perusahaan pembiayaan) dan Pindar menjelang idul fitri tahun ini, tetapi dibutuhkan akan lebih terkendali biar tidak memicu kenaikan NPF ke depan,” kata ia dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga : Beredar Kabar Pajak Anjlok, Sri Mulyani Umumkan Apbn Besok
Sementara data terkini, pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh Perusahaan Pembiayaan pada Januari 2025 meningkat sebesar 41,9% yoy dibandingkan Desember 2024 37,6% yoy, atau menjadi Rp 7,12 triliun dengan NPF gross sebesar 3,37%.
Kemudian outstanding pembiayaan Utang Pinjol di Januari 2025 berkembang 29,94% yoy (Desember 2024: 29,14% yoy), dengan nominal sebesar Rp 78,50 triliun. Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam keadaan tersadar stabil di posisi 2,52%.
“Pertumbuhan kinerja Pindar dan BNPL yang disokong dengan tingkat pembiayaan mempunyai problem yang masih tersadar stabil tersebut memamerkan masih tingginya demand/permintaan masyarakat, seiring dengan kenaikan transaksi digital antara lain pembelian produk lewat e-commerce,” jelasnya.
Jumlah Pinjaman Pinjol
OJK mencatat mencatat nominal outstanding pembiayaan Peer to Peer (P2P) Lending alias santunan online (pinjol) pada Januari 2025 sebesar Rp 78,50 triliun. Angka itu meningkat 29,94% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pada industri fintech P2P Lending, outstanding pembiayaan di Januari 2025 berkembang 29,94% year on year, di Desember 2024 tercatat 29,14% year on year dengan nominal (menjadi) sebesar Rp 78,50 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam pertemuan pers virtual, Selasa (4/3).