
Jakarta – Penentuan awal Ramadhan 2025 setiap tahunnya memang selalu jadi perhatian banyak pihak. Di tahun 2025 ini, ketetapan awal Ramadhan kembali melibatkan tiga pihak utama: pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Ketiganya punya peran penting dalam menyampaikan informasi kepada umat Islam di Indonesia mengenai kapan dimulainya puasa Ramadhan.
Awal Ramadhan 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah Tetapkan Tanggal Berbeda?
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan masih ada. Hal ini karena metode yang digunakan oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah dalam menentukan 1 Ramadhan berbeda satu sama lain. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) biasanya menetapkan awal Ramadhan lewat sidang isbat yang menggabungkan metode hisab dan rukyat. Prosesnya melibatkan para ahli astronomi, ormas Islam, dan perwakilan negara sahabat.
Di sisi lain, NU juga mengandalkan metode rukyatul hilal atau melihat bulan sabit secara langsung. Jika hilal sudah terlihat di beberapa titik pengamatan, maka 1 Ramadhan akan ditetapkan keesokan harinya. Sedangkan Muhammadiyah sejak lama memakai metode hisab wujudul hilal, di mana asal bulan sudah ada di atas ufuk setelah matahari terbenam, maka bulan baru dianggap sudah masuk.
Muhammadiyah Tetapkan Lebih Dulu
Muhammadiyah sendiri telah lebih dulu mengumumkan jadwal awal Ramadhan 2025. Berdasarkan kalender hisabnya, 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diambil jauh-jauh hari agar masyarakat Muhammadiyah bisa mempersiapkan diri lebih awal.
Namun, keputusan ini tentu belum final secara nasional sebelum sidang isbat pemerintah dilakukan. Sebab, pemerintah tetap menunggu hasil pantauan hilal yang biasanya dilakukan pada tanggal 29 Sya’ban. Bila hilal belum terlihat, maka bulan Sya’ban akan disempurnakan menjadi 30 hari dan Ramadhan baru dimulai keesokan harinya.
Awal Ramadhan 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah Harus Tetap Dihargai
Meskipun ada potensi perbedaan, masyarakat tetap diimbau untuk saling menghargai. Perbedaan dalam metode penetapan awal Ramadhan bukan hal baru di Indonesia. NU biasanya mengikuti keputusan pemerintah yang berdasar pada sidang isbat, sementara Muhammadiyah punya sikap istikamah dengan metode hisabnya sendiri.
Baca Juga : Ramadhan 2025 : Kegiatan Model Pemerintah, Nu Dan Muhammadiyah
Yang paling penting adalah bagaimana masing-masing umat memaknai datangnya bulan Ramadhan dengan khusyuk dan damai. Tidak perlu memperuncing perbedaan yang sudah biasa terjadi. Justru momen Ramadhan seharusnya dimanfaatkan untuk mempererat ukhuwah dan meningkatkan ibadah.
Sidang Isbat Jadi Penentu Nasional
Kemenag sendiri belum mengumumkan tanggal resmi sidang isbat, tapi besar kemungkinan akan digelar pada 28 Februari 2025, bertepatan dengan 29 Sya’ban 1446 H. Sidang ini akan melibatkan banyak pihak dan hasilnya diumumkan langsung oleh Menteri Agama. Jika hilal terlihat, maka 1 Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Tapi kalau tidak, maka awal Ramadhan bisa mundur sehari menjadi 2 Maret 2025.