
Jakarta – Pemerintah siapkan cold storage sampai reefer container untuk mempertahankan umur simpan daging sampai ke tangan konsumen. Di sejumlah daerah, menyerupai di Brebes, telah memiliki cold storage dalam mempertahankan rantai pasok daging.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan salah sesuatu tujuan dari tersedianya cold storage ini yakni juga buat mempertahankan stok di ketika harga daging condong rendah, tetapi ada keistimewaan produksi.
“Di dua provinsi juga sudah kita siapkan, fungsinya buat mempertahankan cold chain dulu save life (umur simpan) itu mesti dijaga. Jangan kayak kemarin, barang fresh dijual, sesuatu-dua hari rusak,” beber Arief di saat dijumpai di lokasi pasar pangan murah di Kantor Pos Indonesia Fatmawati, Jakarta, Senin (24/2/2025).
“Daging ayam juga sama, pada di ketika harga jatuh sebab bikinan berlebih, misal harga unggas hidup di bawah Rp 17-20 ribu, itu harusnya sudah bersiap slaughter (rumah potong). Kemudian didinginkan, dibekukan, sehabis itu bagaimana teknik penyimpanannya. Itu ialah kelanjutan dari Perpres 125 perihal cadangan pangan pemerintah,” ungkap Arief lebih lanjut.
Baca Juga : Pemprov Jakarta Buka Posko Pengaduan Ump 2025 Bulan Depan
Ia menyarankan, pengadaan cold storage baiknya mendekati pusat bikinan dan berada di kota besar dengan jumlah penduduk yg tinggi. Harapannya, ini mulai jadi cadangan pangan pemerintah yang dikontrol oleh anak kerja keras Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan.
“Saran saya, seharusnya memang mendekati pusat bikinan dan kota-kota besar yang banyak penduduknya. Jadi, buat cadangan pangan pemerintah dan mulai dikontrol harusnya sama teman-teman BUMN di bidang pangan,” tambahnya.
Sebagai informasi, buat jenis pangan pokok tertentu yg masuk dalam klasifikasi cadangan pangan pemerintah yg tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2022 antara lain beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.